PENUH INSPIRASI! SEMINAR JURNALISTIK LPM FatsOeN BERI CAHAYA BAGI GENERASI MUDA
Seminar Jurnalistik LPM FatsOeN Ajak Generasi Muda Menguak Sisi Gelap Indonesia dan Menyalakan Cahaya Perubahan
Dwi Riyanto
UGJ-TV, CIREBON – Minggu, 15 Juni 2025, suasana Kampus ICC UIN
Siber Syekh Nurjati Cirebon tampak semarak dan berbeda dari biasanya. Dalam
rangka memperingati Dies Natalis ke-25, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FatsOeN
sukses menyelenggarakan sebuah seminar jurnalistik inspiratif bertemakan
“Indonesia Gelap: Menerangi Sisi Gelap Indonesia.”. Acara ini menjadi ruang
pertukaran ide, inspirasi, dan pengalaman yang membangkitkan semangat generasi
muda untuk lebih kritis, peduli, dan berani bersuara melalui media.
Acara ini menghadirkan
dua narasumber yang sangat inspiratif, kehadiran keduanya memberikan warna
tersendiri dalam seminar ini. Bapak Dr. Khaerudin Imawan, S.Sos.I., M.I.Kom.,
seorang praktisi media dan dosen Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), membuka
sesi pertama dengan topik yang sangat menarik membahas “Digitalisasi Dan Produk
Jurnalistik”. Beliau menjelaskan bahwa pada era media massa, konsumen adalah
penerima pasif dari berita dan informasi yang disampaikan media massa. Namun,
Pada era media baru, konsumen dapat beralih menjadi produsen melalui internet
dan media baru. “Kita sekarang ada di masa dimana membedakan informasi antara
yang real dan fake sangat tipis,” Ujarnya.
Sesi kedua dilanjutkan
oleh Bapak Muhammad Jazudi, S.Sos., M.I.Kom., Ketua Pengaduan dan Penegakan
Etika Pers Dewan Pers periode 2025–2028. Dalam materinya berjudul “Kebebasan
Pers dan Demokrasi yang Dibungkam,” ia mengajak peserta menilik kembali
perjalanan panjang media pers di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pada era
1980–1990, tantangan eksternal mendominasi, ketika pemerintah memiliki kontrol
besar atas media dan melemahkan fungsi kontrol sosial pers. Memasuki era
2000-an, tantangan justru datang dari dalam industri media sendiri, seperti
tayangan berlebihan yang hanya mengejar rating. Saat ini, tantangan media
datang dari sisi eksternal dan internal, termasuk kemunculan kecerdasan buatan
(AI) serta kecenderungan media arus utama yang hanya mengandalkan potongan
informasi dari media sosial. “Jika Anda bukan anak seorang raja atau saudagar
kaya, maka menulislah. Karena melalui tulisan, eksistensi diri kita bisa lebih dikenal
dan dihargai,” Ujarnya.
Tidak hanya seminar,
LPM FatsOeN juga menggelar rangkaian kegiatan lainnya sebagai bagian dari
perayaan Dies Natalis ke-25. Di antaranya adalah Kompetisi Fotografi, Esai, dan
Poster bertema “Simfoni Digital FatsOeN : Harmoni Karya, Melodi Kontribusi
untuk Negeri.” Kegiatan ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk
menyuarakan gagasan, mengabadikan realita sosial, dan menginspirasi perubahan
melalui karya-karya terbaik mereka.
Rangkaian acara Dies
Natalis Ke-25 LPM FatsOeN ini membuktikan bahwa jurnalistik bukan hanya milik
para profesional, tapi juga milik kita semua yang ingin bersuara dan membawa
perubahan. Mahasiswa, pelajar, bahkan masyarakat umum, bisa mengambil peran
dalam menyebarkan kebenaran dan menyuarakan hal-hal yang selama ini luput dari
perhatian publik. Melalui kegiatan ini, LPM FatsOeN telah menyalakan lentera
yang diharapkan mampu menerangi sisi gelap di negeri ini.
Komentar
Posting Komentar