Bincang Buku : Menggali Makna dari Sebuah Sajak Puisi “AKU ” Karya Chairil Anwar
Vivi Fadhilah Safitri
UGJ-TV, CIREBON - Puisi “AKU” karya Chairil Anwar merupakan salah satu karya yang paling populer di masyarakat Indonesia. Chairil Anwar adalah seorang penyair terkemuka di Indonesia yang dijuluki sebagai Si Rebo (dari karyanya yang berjudul Aku) dan merupakan salah satu pelopor angkatan 45. Chairil Anwar lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum akhirnya pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940 dan mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Puisinya mengangkat berbagai tema, mulai dari pemberontakan, individualisme, cinta hingga eksistensialisme. Chairil Anwar meninggal pada tahun 1949 saat berumur 27 tahun. Namun, karya-karyanya akan terus hidup.
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Siapa “AKU” dalam Puisi Karya Chairil Anwar?
Kata “AKU” dalam puisi bisa siapa saja yang merasa, mungkin ini mengarah pada “AKU” sebagai penulis yakni chairil anwar dan mungkin saja “Aku” adalah kalian pembaca dari puisi ini. Kata “binatang jalang” dapat dimaknai sebagai orang yang berjiwa bebas yang terkucilkan dari golongan orang-orang pada umumnya.
Sekilas setelah membaca puisi ini terlihat sebagai pengambaran dari seseorang yang memiliki jiwa yang kuat, berprinsip, dan harga diri yang tinggi sehingga tidak mudah diinjak-injak oleh seseorang. Walaupun orang itu merayu dengan menampilkan mimik memelas, “AKU” adalah seseorang yang liar kemudian memisahkan diri dengan golongan orang pada umumnya walaupun aku terluka oleh orang jahat. “AKU” masih mampu berdiri kokoh dikedua kaki ku, walau aku membutuhkan waktu hingga luka itu sembuh diganti dengan rasa yang baru membuat ku tidak peduli dengan anggapan orang lain tentang diriku dan aku mau hidup lebih lama lagi.
Jika ditelaah lebih jauh dapat dimaknai karya puisi ini sebagai pengambaran dari sebuah penghianatan yang dilakukan seseorang. Dimana orang itu “AKU” telah dikhianati oleh orang namun dibalik penghianatan tersebut, “AKU” bisa jadi orang yang berjiwa kuat dan memiliki harga diri yang tinggi sehingga tidak mudah dikhianati oleh orang lain. Entah dari bujuk rayu atau tipu muslihat yang diberikan, karena “AKU” sudah melawati semua masa-masa itu dan berhasil melewatinya sehingga bisa hidup dengan berani walau harus melawati berbagai rintangan hidup dan mampu untuk melawati kehidupan yang panjang.
Nah, itu dia sedikit penjelasan dari makna puisi “AKU” Karya Chairil Anwar menurut kami. Lalu bagaimana kalian memaknai karya puisi "AKU" ? Apakah kalian adalah “AKU” ataukah orang lain selain kalian?
Komentar
Posting Komentar