BINCANG BUKU : BUKU “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya”

Mencari Makna Hidup Lewat Buku yang Berjudul “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya” karya Ajahn Brahm




Dwi Lestari

CIREBON, UGJ-TV - Buku yang berjudul Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya di tulis oleh Ajahn Brahm seorang biksu Budha dan pengajar spriritual yang terkenal, buku ini di terbitkan pada Tahun 2009 dengan 340 halaman dan terbit dalam 20 bahasa.

Buku ini berisikan 108 cerita inspiratif yang menghadirkan serangkaian cerita pendek, anekdot maupun ajaran yang dapat membantu pembacanya memahami cara mengatasi berbagai tantangan kehidupan dengan bijak. Ajahn Bahrm dalam bukunya ini mengajak si pembaca untuk merenung tentang berbagai aspek kehidupan seperti cinta, kasih sayang, kekuatan, penderitaan maupun kebahagiaan. Gaya penulisan yang ia pakai santai dan penuh humor sehingga mudah di mengerti oleh pembaca. 

Dua Bata Jelek

Dua bata jelek ini merupakan salah satu judul cerita yang ada pada buku ini. Dalam isinya menceritakan bahwa seorang biksu yang sedang membangun kuilnya dengan 1000 batu bata, namun di salah satu tembok ada dua bata yang salah dalam penempatannya sehingga dia menyebutnya itu dua bata yang jelek ia sangat merasa bersalah karena bangunannya jadi terlihat tidak sempurna. Setiap ada pengunjung yang datang biksu ini mencoba untuk selalu menutupi bata tersebut, namun pada suatu ketika, datanglah pengunjung dan tidak sengaja melihat ke sisi tembok yang terdapat bata tersebut lalu dia tersenyum dan berkata “Tembok yang indah” sang biksu terheran dan bertanya “Bagaimana anda bisa menyebutnya tembok yang indah sedangkan disitu terdapat dua bata yang jelek?” pengunjung tersebut tersenyum dan berkata “Saya tidak melihat 2 bata jelek itu tapi masih ada 998 bata yang terlihat indah”.

Pada intinya teman-teman dalam cerita tersebut harus kita sadari bahwa kita semua sebagai manusia pastinya mempunyai Dua Bata Jeleknya masing-masing, sering kali kita terlalu memikirkan dan menutupi kejelekan maupun ketidak sempurnaan di dalam diri kita, padahal dalam kenyataanya masih banyak hal baik lainnya yang kita miliki dan yang orang lihat pada diri kita.

Melalui cerita-ceritanya, Ajahn Brahm memberi wawasan cara menghadapi masalah dan mengembangkan kedamaian dalam diri. Buku ini cocok untuk siapa saja yang tengah mencari makna dalam kehidupan dan mengembangkan pandangan yang positif dalam hidup untuk diri sendiri, alam, dan dunia sekitar kita.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

UGJ-TV

“SOUND ART SHOWCASE” Acara Mahasiwa FISIP UGJ Berhasil Digelar Sangat Meriah.

Luar Biasa! Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Swadaya Gunung Jati Sukses Gelar Seminar Budaya yang Hadirkan Pakar Internasional.