BINCANG BUKU : BUKU "Rahvayana Aku Lala Padamu" Karya Sujiwo Tejo
SURAT - SURAT TANPA JAWABAN UNTUK KEKASIH : Cerita, Nada dan Kata.
Sesilia Maharani
CIREBON, UGJ-TV - Buku “Rahvayana Aku Lala Padamu”
karya Sujiwo Tejo adalah buku yang melihatkan sudut pandang unik tentang
Rahwana, bukan sebagai sosok jahat melainkan sebagai seorang yang mencintai
seorang Perempuan dengan sangat tulus. Diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka pada
tahun 2014, buku setebal 252 halaman ini membawa pembaca ke dalam perjalanan
cinta Rahwana yang rumit dan penuh rasa rindu kepada Sinta, dengan gaya cerita
yang bebas dari pakem kisah pewayangan pada umumnya, Rahwana diceritakan
sebagai sosok yang lebih apa adanya.
Bayangkan Rahwana, raksasa dasamuka
yang biasanya digambarkan kejam, di sini justru terlihat rapuh dan galau karena
cinta. Cintanya pada Sinta begitu suci sampai-sampai dia tak pernah memaksa
atau menodai Sinta. Kisah cinta ini dikisahkan melalui kumpulan surat-surat
Rahwana kepada Sinta—yang sayangnya, tak pernah dibalas.
Membaca buku ini membuat kita
berimajinasi berada dalam dua dunia, ketika tokoh pewayangan hidup di dunia
modern yang membawa kisah-kisah klasik lainnya, seperti Romeo dan Juliet serta
Les Miserables. Kita dibawa mengikuti alur yang penuh keraguan dan nostalgia
cinta Rahwana, sambil terus mempertanyakan, apakah sosok ‘Aku’ dalam buku ini
benar-benar Rahwana, atau orang lain? Semua dibiarkan mengambang, biarlah
pembaca yang menentukan sendiri.
Buku ini penuh dengan perenungan
Rahwana tentang cinta yang tak terbalas, dalam ceritanya, Rahwana terus menulis
surat cinta meski tanpa jawaban, sambil mengingat-ingat kegagalan cintanya yang
lain. Dengan cara penulisan yang jenaka dan penuh perasaan, Sujiwo Tejo
berhasil memanusiakan Rahwana, membuat kita merasa iba dengan raksasa yang
justru terlihat rapuh di bawah kekuatan cintanya. Cinta ternyata bisa membuat
siapa saja—bahkan Rahwana—tampak begitu lemah.
Buku “Rahvayana Aku Lala Padamu”
ini bener-bener unik dan nyentrik. Sujiwo Tejo berhasil membawakan kisah cinta
Rahwana dengan cara yang nggak biasa, penuh kejutan, humor, dan kadang bikin
haru. Pembaca nggak cuma disuguhi drama cinta dunia pewayangan, tapi juga banyak
info menarik tentang seni.
Latar tempat yang berpindah-pindah
tanpa batas ruang dan waktu, bikin imajinasi kita dipaksa terbang ke mana-mana.
Ini kayak diajak jalan-jalan ke berbagai dunia sambil disodori fakta-fakta
menarik tentang seni, cinta, dan kehidupan. Kamu bisa belajar soal wayang,
kisah cinta legendaris, bahkan filsafat yang bikin kamu mikir, ketawa, dan
terkagum-kagum sekaligus.
Sujiwo Tejo melalui buku “Rahvayana
Aku Lala Padamu” ingin menyampaikan bahwa
tokoh-tokoh dalam Rahwana adalah karakter setiap manusia pada umumnya. Meskipun
kisah ini mitologis, filosofi di dalamnya merupakan bentuk lain dari nafsu
dalam diri manusia yang tak pernah terpuaskan atas segala sesuatu. Namun, di
sisi lain mengajarkan kita untuk tetap berjuang mendapatkan apapun yang ingin
kita raih dan pentingnya memahami dua sisi dalam diri—positif dan
negatif—sebagai bagian dari pembelajaran hidup.
Komentar
Posting Komentar